Selasa, 01 Juni 2010

Girls Day Out, Singapore 28-30 Mei 2010

Saat yang dinanti pun akhirnya tiba. Saya dan teman-teman pergi berlibur ke Singapura selama 3 hari 2 malam. Yeehaawww .... Singapore here we come ...

Dinginnya pagi memaksaku untuk bangun karena kami semua akan memulai petualangan yang menyenangkan di negeri orang. Pesawat yang kami tumpangi berangkat pukul 07:15 am melalui terminal 2D Bandara Soeta. Cuaca diluar sana sangat cerah.

Kamipun tiba
di Bandara Changi Airport pukul 10:00 am waktu Singapore. Karpet menghiasi setiap lantai yang kita pijak. Sungguh bersih dan enak dilihat. Seperti biasa, menuju imigration counter pasti ramai dan antri. Tetapi tidak terlalu lama dikarenakan banyaknya petugas imigrasi yang berjaga.

Kami dijemput oleh pihak travel untuk City Tour terlebih dahulu. Pertama yang kami kunjungi adalah Gedung Raffless. Kondisi gedung-gedung masih sangat terawat. Dan menjadi pemandangan unik bagi setiap turis yang datang. Selesai photosession kamipun melanjutkan perjalanan ke Suntec City Mall untuk mengikuti Singapore Duck Tour. Ini pengalaman pertama bagi kami bisa ikut dalam tour ini. Beberapa saat setelah check-in, kamipun diberikan pengarahan tentang peraturan Duck Tour. Setelah itu kami siap untuk berkeliling kota yang nantinya akan melihat sisi lain kota singapore dari laut. Pemandangan kota yang sungguh mengagumkan. Semua bangunan ditata sedemikian apik. Sangat menarik. Ada satu bangunan yang membuatku terkagum-kagum, yaitu Hotel Marina Bay Scent.
Hotel megah dibangun dengan 6,000 kamar dengan fasilitas kelas 1. Yang lebih unik adalah perahu panjang yang ditop
ang oleh ketiga bangunan hotel. Di atas bangunan perahu tersebut terdapat kolam renang dan taman indah. Dan hanya kalangan jetset saja yang bisa menginap disana. Woww....

Tidak terasa 60 menit sudah kita diajak berkeliling kota Singapo
re dengan Duck Tour. Kami dijemput oleh pihak travel untuk makan siang di Bencoolen Street. Makanan yang disajikan sesuai dengan selera kita semua. Muslim Food. Setelah makan siang, perjalanan dilanjutkan menuju Chocolate Factory untuk beli oleh-oleh. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Berbagai macam coklat ada disana. Dari yang murah sampai yang mahal. Kami diberikan waktu 15 menit untuk berbelanja. Dari sana kamipun melanjutkan perjalanan ke Singapore Business District untuk berfoto ria. Disana terdapat patung Mama Merlion dan anaknya. Sedangkan Papa Merlion ada di Sentosa Island dengan ukuran yang lebih besar lagi.

Dari seberang terlihat The Esplanade mall. Bangunan unik yang berbentuk durian adalah salah satu kebanggaan kota ini disamping patung Merlion. Panas yang cukup menyengat membuat kami tidak ingin berlama-lama disana. Tujuan berikutnya yang kami akan kunjungi adalah China Town.
Seperti China Town pada umum
nya di Indonesia. Banyak dijual souvenier kecil, seperti cermin, gantungan kunci, baju, pernak-pernik khas china. Kamipun istirahat sejenak untuk melepas lelah di restaurant kecil hanya untuk mencicipi thai tea. Oleh-oleh sudah kami dapat sebagai buah tangan untuk teman.

Tujuan berikutnya adalah Mustafa Center. Banyak teman yang menyarankan untuk belanja disana karena apapun barang yang dicari pasti ada dan harganyapun lumayan murah. Dari jam tangan, mainan anak, snack, peralatan rumah tangga, film, pokoknya lengkap deh. Coklat yang kami beli di Chocolate Factory ternyata ada disana dan harganya jauh lebih murah. Kami menyempatkan untuk membeli oleh-oleh lagi. Dari Mustafa Center kami bergegas untuk makan malam. Chinese Food adalah menu makan malam kami. Enak .. enak.. dan enak ... Akhirnya kamipun kembali ke hotel untuk istirahat.

Hari ked
ua kami merencanakan untuk ke Universal Studio tapi sebelum itu kami menyempatkan untuk belanja lagi ke Mustafa Center dengan menggunakan MRT dari Orchard Road. Selepas belanja, kami dijemput untuk pergi ke Universal Studio di Sentosa Island. Kurang lebih 30 menit, kami akhirnya sampai di Casino. Tidak jauh dari sana terlihat pintu masuk ke Universal Studio. Cuaca disana sangat panas dan pengunjungpun semakin banyak. Sambil melepas lelah kamipun menghabiskan waktu di Madagaskar Cafe untuk makan siang. Darisana kami pergi untuk melihat pertunjukan di Far and Away, Waterworld, dan Jurasic Park. Semua wahana yang ada sungguh membuat kita semua terkesima.


Tanpa terasa, waktu menunjukkan untuk makan malam. Selepas makan malam, kami bergegas menuju Sentosa Island untuk melihat pertunjukan Song of The Sea. Sungguh luar biasa. Bias lampu dan air bisa membuat suguhan cantik dan menakjubkan. Cerita yang dibawakanpun sebenarnya biasa saja. Justru yang membuat special adalah kembang api dan air mancur menari dengan tataan lampu gemerlap. Sungguh spectakuler !!...

Malam semakin larut. Rasanya tak sanggup lagi kaki ini untuk melangkah. Setelah seharian berkeliling dan menikmati wahana di Universal Studio. Akhirnya hotel menjadi tujuan akhir kami pada hari ini.

Keesokan harinya kami bersiap-siap untuk kembali ke Jakarta. Pesawat yang akan kami tumpangi berangkat pukul 17:15 pm. Pagi hari setelah sarapan pagi, sebagian dari kami berberes diri untuk check out dan sebagian lagi pergi untuk membeli oleh-oleh. Pukul 12:00 kami bertemu di Lucky Plaza untuk makan siang dan setelah itu melanjutkan perjalanan ke IKEA hanya untuk melihat-lihat. Waktu terasa begitu cepat sehingga kami harus bergegas untuk pergi ke Airport untuk kembali ke Jakarta.

Sunggu pengalaman yang luar biasa bersama teman-teman tercinta. Lain waktu kita akan lakukan lagi ya Girls tapi di negara yang berbeda tentunya .... hahaha ... have a nice day everyone ...



Selasa, 06 April 2010

East Javaganza (Bromo - Ranupani - Pekalen), 01-04 April 2010

Baru pertama kalinya saya bergabung dengan komunitas backpacker. Mereka mengadakan jalan-jalan ke Bromo-Ranupani-Pekalen dengan harga yang cukup terjangkau.

Kami kumpul di parkir timur senayan untuk persiapan keberangkatan ke Probolinggo (Jawa Timur) dengan menggunakan Bus AC. Pesertanya lumayan banyak. Perjalanan memakan waktu 30 jam dikarenakan seringnya kami berhenti untuk sekedar istirahat atau makan.

Sampai di Probolinggo sekitar pukul 02.00 dini hari dengan udara dingin yang menusuk tulang. Cuaca disana pada saat itu sekitar 5-10 Derajat Celcius. Kamipun bersiap-siap untuk melihat matahari terbit di Puncak Pananjakan Gunung Bromo. Pukul 03.30 wib kami pun berangkat dengan menggunakan Jeep yang sudah disediakan oleh Panitia. Untuk sewa Jeep pribadi dikenakan biaya sekitar Rp 275,000 per trip. Dalam kegelapan pagi jalan yang kami lalui cukup terjal, menanjak dan berbatu serta berliku-liku. Akhirnya kami sampai di Pananjakan, udara semakin dingin dan sedikit sulit untuk bernafas karena oksigen semakin tipis. Mobil tidak bisa sampai ke atas dan kamipun harus berjalan menanjak agar bisa sampai di Pananjakan. Banyak tempat penyewaan jaket tebal dan sarung tangan bagi wisatawan yang membutuhkan. Dingin yang semakin menusuk tulang, wajahpun terasa beku tapi kami tetap bersemangat menunggu sang mentari terbit.

Pemandangan di Pananjakan sungguh menakjubkan. Tak henti-hentinya kami berucap syukur kepada Yang Maha Kuasa atas ciptaan-NYA. Kabutpun mulai turun menyelimuti kami. Sang surya telah menampakkan wajah cerahnya. Sungguh indah. Sulit kami ungkapkan dengan kata-kata. Kamipun mulai mengabadikan moment indah ini. Benar-benar pengalaman yang sangat berharga.

Banyak warung kecil yang menyediakan makanan kecil dan minuman hangat serta jagung bakar yang dijajakan oleh warga sekitar. Souvenierpun tak kalah banyaknya. Dari kaos, slayer, sarung tangan, ataupun pernak-pernik lainnya.

Kamipun melanjutkan perjalanan ke Kawah Bromo. Padang pasir yang terhampar sangat luas. Sungguh indah. Untuk mencapai kawah bromo, kita bisa berjalan kaki ataupun dengan menaiki kuda. Penyewaan kuda menuju anak tangga kawah bromo sekitar Rp 75,000 (PP). Kami memilih berjalan kaki dengan kepercayaan penuh bahwa kami pasti bisa sampai ke anak tangga kawah Bromo. Setengah perjalanan kamipun menyerah. Akhirnya perjalanan kami lanjutkan dengan menunggang kuda dan membayar sebesar Rp 25,000 (one way) untuk sampai di anak tangga kawah Bromo. Rasa takut menghampiri kami karena kami semua belum pernah menaiki kuda.

Sesampainya di depan anak tangga, saya dan dua orang teman saya tetap melanjutkan menaiki 250 anak tangga untuk sampai di kawah Bromo. Dengan semangat yang berapi-api kamipun berusaha menaiki anak tangga. Sesampainya diatas, kami disuguhkan pemandangan yang tidak kalah indah dengan yang di Pananjakan.


Matahari mulai meninggi sehingga kamipun harus melanjutkan perjalanan ke Danau Ranupani. Dengan melewati padang savana yang indah dihiasi oleh bunga dan rumput hijau. Kami berhenti sejenak untuk sekedar berfoto bersama. Kurang lebih 20-30 menit akhirnya kami tiba di Danau Ranupani. Danau yang begitu tenang dan hijau tetapi sayangnya tidak terawat dengan baik.

Kami tidak lama menghabiskan waktu disana. Pukul 11:00 kami harus kembali ke penginapan untuk makan siang dan persiapan melanjutkan perjalanan ke Pekalen untuk camping disana.

Perjalanan menuju Pekalen membutuhkan waktu 1,5 jam. Akhirnya kami tiba di Pekalen. Makan siangpun telah disiapkan dengan manu soto koya yang sangat lezat. Bercengkrama sambil menikmati lezatnya menu yang dihidangkan membuat kami lupa akan semua kejenuhan. Panitia mulai menyiapkan tenda-tenda untuk kami. Seru. Kami akan bermalam di tenda yang masing-masing tenda berisikan 2-3 orang.

Keesokan harinya kami bersiap untuk rafting di sungai pekalen bawah dengan grid 4++ karena debit air dan arusnya cukup besar. Sebelum rafting kami menikmati sarapan pagi yang lezat. Pukul 07.30 kamipun bergegas untuk mengikuti olahraga kecil dan juga sedikit pengarahan tentang rafting . Tepat pukul 08.00 kami berangkat ke sungai pekalen bawah dengan menaiki truk dengan perlengkapan life jacket, helm dan dayung. Perjalanan kami tempuh kurang lebih 15-20 menit. Turun dari truk kami diharuskan berjalan kami sejauh 800m menuju sungai pekalen dengan melewati perkampungan penduduk setempat. Sungguh asri dan nyaman.

Ketakutan mulai menyelimuti kami, karena arus air & debit air sungguh luar biasa deras. Satu perahu rafting berisikan 5 orang dengan 1 pemandu. Kami harus kompak jika tidak mau terjatuh ataupun terbalik di jeram nanti. 1,5 jam tanpa terasa kami sudah melewati jeram-jeram dan ternyata sungguh mengasikkan. Suguhan kelapa muda dan makanan kecil bisa membuat kami bersemangat lagi untuk mengarungi jeram-jeram berikutnya. Dan 3 jam sudah waktu berlalu, kami akhirnya sampai di titik terakhir. Sungguh pengalaman yang luar biasa.

Kembali ke perkemahan untuk bersiap-siap kembali ke Jakarta.

5 kata dari saya : SUNGGUH PENGALAMAN YANG LUAR BIASA !!!

Senin, 29 Maret 2010

Trip to Kuala Lumpur - Bangkok (28 Feb 2010 - 02 Maret 2010)

Senangnya waktu keberangkatan sudah dekat, tidak sabar rasanya untuk menunggu hari esok tiba. Waktu berlalu bergitu cepat tanpa terasa hari sudah pagi dan saya pun bersiap-siap untuk berangkat menuju airport cengkareng terminal 3 untuk berlibur pertama kali ke luar negeri yaitu Malaysia setelah itu melanjutkan perjalanan lagi ke Bangkok. Saya dan teman saya bertemu di airport dan menunggu waktu keberangkatan. Kami pun check-in terlebih dahulu dan tidak lupa membayar airport tax sebesar Rp 150,000/orang. Setelah itu kami pun menuju pos Imigrasi untuk pengecekan passport dan kartu NPWP kami. Petugas Imigrasi memberikan kertas data berisi tujuan negara yang harus kami isi terlebih dulu sebelum masuk ke dalam bandara. Petugas Imigrasi cukup ramah pelayanannya sehingga kamipun merasa terbantu untuk pengisian kartu data penumpang tersebut. Keberangkatan pesawat kami pukul 08.30 pagi dan ternyata keberangkatan pesawat kami tertunda hingga pukul 09.00. Sambil menunggu waktu, kami sempatkan untuk berjalan-jalan sejenak di seputar koridor terminal sekedar untuk membeli snack ataupun minuman kecil.

Akhirnya waktu keberangktan pun tiba. Kami bergegas ruang boarding. Perjalanan menuju Kuala Lumpur memakan waktu kurang lebih 2 jam 15 menit. Alhamdulillah cuaca pagi ini cukup cerah padahal beberapa hari sebelumnya cuaca sangat tidak bersahabat sekali. Sangat indah pemandangan dari atas pesawat. Begitu indahnya sampai-sampai saya tidak berhenti mengucap syukur kepada Tuhan atas semua karunia dan keindahan yang diciptakannya untuk kami, manusia di bumi.

Kamipun akhirnya tiba di LCCT Aiport, Kuala Lumpur. Cuaca di bandara LCCT sangat panas sekali. Kami harus berjalan melewati lorong bandara untuk sampai di counter imigrasi untuk pengecekan passport dan kartu keberangkatan kami. Pelayanan Petugas Imigrasi di bandara LCCT tidak sangat tidak memuaskan. Mereka hanya menanyakan dalam rangka apa ke Kuala Lumpur dan berapa lama. Saya dan teman saya pun menjawab bahwa kami hanya transit saja dan sore harinya kami akan melanjutkan perjalanan kami ke Bangkok. Bingung. Itu yang pertama kami rasakan berada di negeri orang. Dan akhirnya kamipun mengikuti kebanyakan orang untuk mencari jalan keluar dari bandara. Di luar bandara LCCT banyak orang yang menawarkan kendaraan / bus. Cukup dengan membayar RM. 9 kita sudah bisa sampai di KL Sentral dengan menggunakan SkyBuss AirAsia. Perjalanan ke KL Sentral memakan waktu kurang lebih 30 menit.

Sesampainya di KL Sentral kami pun memilih naik Kelana Jaya dengan tarif RM. 1.60 ke KLCC dan memakan waktu 10-15 menit untuk sampai kesana.

Ternyata KLCC seperti ma
l kebanyakan di jakarta yang tak kalah mewah. Sejenak kami pun berjalan melintasi berbagai macam toko. Sampai di luar KLCC kami dibuat tercengang dengan megahnya gedung KLCC.. Wooww.!!! tinggi bener ..Kami sempatkan untuk berfoto sebagai kenangan kami bahwa kami pernah berkunjung ke Malaysia ...Tanpa terasa kami pun harus bergegas untuk kembali ke LCCT. Dengan menaiki kendaraan yang sama. Pesawat kami akhirnya lepas landas dari Kuala Lumpur menuju ke Suvanabhumi Airport.

Perjalanan cukup singkat dan kamipun sampai di Bangkok. Dari Aiport ke Hotel kami (Jl. Sukhumvit) dikenakan tarif taxi 300 Baht. ternyata hotel yang kami pesan cukup bangus dan bersih untuk ukuran backpacker. Lelah rasanya seharian backpacker dari KL-BKK. Dan waktunya istirahat.
Kee
sokan harinya kami sudah siap-siap untuk menjelajahi kota bangkok dengan keanekagaraman budayanya. Pertama kami akan pergi ke Wat Arun dan sekitarnya. Tidah jauh dari hotel kami terdapat BTS (Bangkok Skytrain). Ternyata dari BTS Thong Lo ke Chao Praya harus trasit di beberapa BTS. Dari Thong ke Siam dikenakan tarif 30 Baht dan lanjut ke Saphan Taksin dengan tarif 10 Baht. Untuk naik perahu menuju Wat Po kami mangambil paket PP dengan membayar sebesar 150 baht.
Sungai Chao
Praya sungguh panjang dan luas layaknya sungai mahakam di kalimantan. Kami pun akhirnya turun di Dermaga Tha Tien untuk menuju ke Wat Po. Ternyata untuk masuk ke Wat Po kami dikenakan tarif 50 Baht. Ramai dan panas. Reclining Buddha sungguh membuatku takjub. Dan aku sempatkan berfoto sebentar. Disekitar Wat Arun banyak terdapat kuil dan patung buddha yang menarik untuk dijadikan objek foto. Dari Wat Po kami melanjutkan perjalanan menuju Wat Arun, dengan menaiki perahu kami pun menyebrang ke Wat Arun dan dikenakan 3 Baht.

Untuk memas
uki Wat Arun kami dikenakan tiket masuk 50 Baht. Setelah puas berfoto akhirnya kamipun kembali ke dengan menggunakan kendaraan yang sama. Sesampainya di dermaga Sathorn kamipun melanjutkan perjalanan kami ke MBK Mall. Dari BTS Saphan Taksin turun di National Stadium dengan harga tiket 30 Baht. Banyak sekali barang-barang murah yang bisa di beli disana. Malam semakin larut dan kami akhirnya kembali ke hotel untuk melepas lelah.

Keesokan paginya kami bersiap untuk hunting souvenier di Chatuchak Market yang hanya buka hari Sabtu dan Minggu. Dari BTS Thong Lo kami turun di Mo Chit dengan harga tiket 40 Baht. jangan lupa untuk mencoba Manggo Sticky Rice yang merupakan makanan ciri khas bangkok. Dijamin ketagihan. Setelah puas berbelanja, kami kembali ke hotel untuk persiapan malam hari ke Suan Lum Night Bazzar. Dari Thong Lho kami turun di Asok lalu kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju MRT Sukhumvit. Dengan tarif 20 Baht kami sudah bisa menaiki MRT dan turun di terminal Lumphini. Harga yang ditawarkan beda jauh dengan di Chatuchak ataupun di MBK. Akhirnya kami kembali ke hotel untuk istirahat.

Tanpa terasa sudah 5 hari saya dan teman saya berada di Bangkok. Berat rasanya untuk meninggalkan negara ini. Kenangan indah di kota ini akan selalu terekam di hati kami dan menjadikan pengalaman yang luar biasa bagi kami. Mudah-mudahan di lain waktu saya akan kembali dengan pengalaman yang berbeda.


-